Pengaruh Kadar Aktivator 0,33 Dan Rasio Sodium Silikat Dengan Sodium Hidroksida (0,5-1,5) Pada Beton Geopolimer Dengan Bahan Dasar Fly Ash Terhadap Kuat Tekan
DOI:
https://doi.org/10.33506/rb.v11i01.3622Keywords:
alkali activator, Compressive Strength, fly ash, geopolymer concrete, workabilityAbstract
Beton geopolimer merupakan beton yang memiliki reaksi berbeda dengan beton konvensional yaitu reaksi polimerisasi. Beton ini menggunakan limbah dari hasil pembakaran batu bara yang bernama fly ash yang membutuhkan aktivator untuk mengikat campuran dari fly ash dengan pasir dan kerikil untuk menjadi sebuah beton inovasi pengganti beton konvensional. Bahan kimia yang dapat digunakan untuk mengaktifkan reaksi polimerisasi pada fly ash adalah dengan menggunakan alkali hidroksida dengan alkali silika atau disebut dengan sodium silikat dan sodium hidroksida (SS/SH). Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah eksperimen kuantitatif dan dilakukan pada laboratorium struktur dan bahan dengan benda uji silinder dengan tinggi 30 cm dan diameter 15 cm dengan rasio 0,33 untuk perbandingan alkali dengan fly ash dan variasi SS/SH sebesar 0,5 ; 1,0 ; dan 1,5.. Pengujian yang dilakukan adalah untuk mendapatkan nilai kuat tekan pada beton geopolimer dengan rasio variasi SS/SH sebesar 0,5-1,5. Berdasarkan hasil pengujian slump dan kuat tekan yang sudah dilakukan didapatkan bahwa rasio variasi SS/SH yang memberikan hasil maksimal adalah dengan menggunakan rasio SS/SH sebesar 1,5 dengan kuat tekan sebesar 41,16 MPa dan nilai workability terkecil.
References
Arifin, H., Fajar, M. N., Purwantoro, D. S., Maysyurah, A., & Aris, M. (2024). Pengaruh Penambahan Superplasticizer Terhadap Kuat Tekan Pada Beton Campuran Air Laut. Publikasi Riset Orientasi Teknik Sipil (Proteksi), 6(1), 89–93. https://doi.org/10.26740/proteksi.v6n1.p89-93
ASTM Internasional. (2001). ASTM C127: Test Method for Relative Density (Specific Gravity) and Absorption of Coarse Aggregate.
ASTM Internasional. (2004). ASTM C40-92: Standard Test Method for Organic Impurities in Fine Aggregates for Concrete.
ASTM Internasional. (2006). ASTM C33: Standard Specification for Concrete Aggregates.
ASTM Internasional. (2006). ASTM C618: Standard Specification for Coal Fly Ash and Raw or Calcined Natural Pozzolan for Use in Concrete.
ASTM Internasional. (2010). ASTM C128: Standard Test Method for Density, Relative Density (Specific Gravity), and Absorbtion of Fine Aggregate.
ASTM Internasional. (2010). ASTM C131: Standard Test Method for Resistance to Degradation of Small-Size Coarse Aggregate by Abrasion and Impact in the Los Angeles Machine
ASTM Internasional. (2014). ASTM C136: Standard Test Method for Sieve Analysis of Fine and Coarse Aggregates.
ASTM Internasional. (2017). ASTM C142: Standard Test Method for Clay Lumps and Friable Particles in Aggregates.
Ahmed, H. U., Mohammed, A. A., Mohammed, A. S., Mosavi, A., Sor, N. A., dan Qaidi, S. M. A. (2021). Compressive Strength of Sustainable Geopolymer Concrete Composites : A State-of-the-Art Review.
Badan Standardisasi Nasional. (1990). SNI 03-1972-1990: Metode Pengujian Slump Beton
Badan Standardisasi Nasional. (2000). SNI 03-2834-2000: Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal.
Badan Standardisasi Nasional. (2000). SNI 03-6468-2000: Perencanaan Campuran Tinggi dengan Semen Portland dengan
.Badan Standardisasi Nasional. (2011). SNI 1974:2011: Cara Uji Kuat Tekan Beton dengan Benda Uji Silinder.
Badan Standardisasi Nasional. (2012). SNI 7656:2012: Tata Cara Pemilihan Campuran untuk Beton Normal, Beton Berat dan Beton Massa.
Badan Standardisasi Nasional. (2019). SNI 2847:2019: Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung dan Penjelasan.
Budiningrum, D. S., Kustirni, A., Purnijanto, B., Mahasukma, D., Utama, T. Y. (2021). Studi Experimental Kuat Tekan Beton Geopolimer Berbahan Dasar Fly Ash PLTU Tanjung Jati B Jepara. Bangun Rekaprima Vol 07, 55-61.
Davidovits. (1997). Green Chemistry and Sustainable Development Solutions. France: Geopolymer Institute
Gandina, N. L., & Setiyarto , Y. D. (2020). Studi Eksperimental Beton Geopolimer dengan Memanfaatkan Fly Ash Sebagai Pengganti Semen dan Serat MAT Sebagai Aditif. CRANE , 26-36.
Panjaitan, P. E., & Herlina, L. (2020). Review Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Karakteristik Kuat Tekan Beton Geopolimer.
Setiya Budi, A., Pamungkas, R. P., & Wibowo. (2024). PENGARUH KADAR AKTIVATOR 0,54 DAN RASIO SS/SH (2,0-3,0) PADA BETON GEOPOLIMER DENGAN BAHAN DASAR FLY ASH TERHADAP KUAT TEKAN. JURNAL TEKNIK SIPIL : RANCANG BANGUN , 10(2). https://doi.org/10.33506/rb.v10i2.3570
Rizky, M., Wiswamitra, K. A., Nurtanto, D. (2022). Perbandingan Metode Pembuatan Beton Geopolimer Terhadap Sifat Mekanik dan Porositas.
Setiawati, M., Martini S., & Nurulita R. (2022). Variasi Molaritas NaOH dan Alkali Aaktivator Beton Geopolimer. Jurnal Deformasi Vol. 7 No. 1.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Jerricho Tampubolon, Agus Setiya Budi, Endah Safitri

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.