Penggunaan Bahasa Daerah Pada Anak Muda Suku Ayamaru di Kota Sorong
DOI:
https://doi.org/10.33506/pjs.v1i1.1978Kata Kunci:
Local language, Young Adult, Ayamaru SukuAbstrak
Bahasa daerah adalah bahasa yang di gunakan dalam suatu daerah tertentu, dan biasanya setiap daerah mempunyai bahasanya masing-masing. Melalui penggunaan bahasa daerah, terkhususnya bahasa suku ayamaru yang merupakan bentuk dari upaya untuk memberikan perubahan pemahaman dan menjadi suatu kebiasaan bagi kalangan anak muda Suku Ayamaru dan kalangan orang tua yang berada di Kota Sorong. Seiring dengan perkembangan zaman, tidak dapat dipungkiri bahwa globalisasi membawa dampak positif dan negatif, termasuk adanya bahasa asing yang masuk melalui media-media membuat bahasa daerah menjadi terpinggirkan. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif karena prosedur penelitian yang mengasilkan data diskripsi berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang orang dan perilaku yang dapat diamati. Hasil penelitian menunjukkan adanya pergeseran peran keluarga yang disebabkan oleh adanya perkawinan silang antar ayah dan ibu yang bukan dari satu suku,sehingga dalam hal berbahasa daerah kurang diterapkan dalam berkomunikasi sehari-hari dan kurangnya pembinaan dari orang tua terhadap anaknya sejak usia dini untuk berbahasa daerah. Media-media serta tempat pendidikan banyak menggunakan bahasa nasional. Kurangnya kesadaran kaum muda Suku Ayamaru untuk melestarikan bahasa daerah dikarenakan faktor pergaulan yang menjadi kunci utama,dilihat dari segi keterbiasaan anak muda dalam bergaul. Adanya migrasi penduduk yang keluar dari daerah asalnya baik karena pekerjaan, pendidikan,keluarga,maupun karena beberapa faktor lainnya. Hal tersebut akan berpengaruh dalam penggunaan bahasa daerah serta turut pula menentukan kelangsungan hidup bahasa daerah suku ayamaru. Jika dibiarkan terjadi dalam waktu lama dan terus menerus,dikhawatirkan hal itu lambat laun bahasa Ayamaru akan terancam pudar atau punah keberadaannya.
Referensi
Burhan, Bungin. 2007. Penelitian Kualitatif. Kencana Prenada Media Grup: Jakarta.
BPS. 2020. Kabupaten Sorong Dalam Angka Sorong Regency in Figures 2020. sorongkab.go.id/sorong-dalam-angka/. Di akses 15 Agustus 2022
Harjana, Agus M. 2003. Komunikasi Intrapersonal dan Interpoersonal. Kanisius: Jakarta.
Koentjaraningrat, 1991. Manusia dan Kebudayaan di Indonesia. Djambatan Yokyakarta.
Mulyana, 2004. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Remaja Rosdakarya: Bandung.
Setiawan, D. (2018). Dampak perkembangan teknologi informasi dan komunikasi terhadap budaya. JURNAL SIMBOLIKA: Research and Learning in Communication Study (E-Journal), 4(1), 62-72.
Sholikhudin, A. Z. M. A. (2018). Muntikulturalisme Di Indonesia: Suku, Agama, Budaya. Journal Multicultural of Islamic Education, 1(2).
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendididkan Kuantitatif, Kualitatif, R&D. Alfabeta: Jakarta.
Sztompka, Piotr. 2004. Sosiologi Perubahan Sosial. Prenada Media: Jakarta.
UU Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan Pasal 42, ayat 1
Wikipedia, (Ensiklopedia Bebas), https://id.wikipedia.org/wiki/BahasaMaybrat diakses pada tanggal 20 September 2020
Wikipedia, (Ensiklopedia bebas) https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_daerah diakses pada tanggal 22 September 2020.